TUGAS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
NAMA: Vilyam Loving
KELAS: X-TKJ
GURU: Bapak Ocklan
BAB 1
RIWAYAT HIDUP
MASTER FENG SHUI(Vachiravan Vanlaeiad)
Vachiravan Vanlaeiad dilahirkan dan tinggal di daerah Pemakaman
Tionghoa Sukhawadee di Nong Khee, Thailand. Leluhur nya emigrasi dari China dan
menetap di Provinsi Chonburi. Dia belajar ilmu Feng Shui dan astrologi sejak
umur 7 tahun dari beberapa guru yang melakukan upacara spiritual di tempat
pemakaman.Vachiravan Vanlaeiad senang memerhatikan upacara yang dilakukan oleh
guru-guru Feng Shui seperti berkomunikasi dengan roh-roh, mengusir roh jahat
dan berkomunikasi dengan roh orang mati. Sekalipun masih anak kecil, Vachiravan
Vanlaeiad sangat tertarik dan dapat dengan baik dan tepat menghafal
metode-metode meramal dan juga berbagai prosedur upacara berkaitan dengan Feng
Shui di tempat pemakaman. Dalam studi Vachiravan Vanlaeiad akan ilmu Feng Shui
saya menemukan pengetahuan ini bukan saja berlaku bagi yang mati tapi juga bagi
yang hidup.Di usia 20 tahun Vachiravan Vanlaeiad sudah menjadi seorang
konsultan Feng Shui dan peramal yang cukup terkenal; klien nya termasuk
politikus, pejabat tinggi negara dan juga pengusaha. Bahkan tokoh Feng Shui
yang lain datang berkonsultasi pada dia. Upah lumayan mahal dari beberapa
ratus Baht sampai beberapa ribu Baht, tergantung tingkat kesulitannya.
MARTIN LUTHER
Luther dilahirkan pada tanggal 10 Nopember 1483 dalam sebuah keluarga
petani di Eisleben, Thuringen, Jerman. Pada tanggal 11 Nopember 1483 ia
dibaptiskan di Gereja St. Peter and Paul dan diberi nama Martinus sesuai dengan
nama orang kudus pada tanggal tersebut. Ayahnya bernama Hans Luther dan ibunya
bernama Margaretta. Keluarga Luther adalah keluarga yang saleh seperti biasanya
golongan petani di Jerman, sehingga Martin Luther dibesarkan dalam suasana
seperti itu.Pada tahun 1484 Hans Luther pindah ke Mansfeld. Di kota ini Hans
berhasil terpilih menjadi anggota Dewan Kota Mansfeld, suatu jabatan yang
terhormat. Dengan demikian Hans dapat menyekolahkan anak-anaknya dengan baik.
Pendidikan dasarnya ditempuhnya di Mansfeld, sedangkan pendidikan menengahnya
di Magdeburg pada sebuah sekolah yang diasuh oleh Saudara-saudara yang Hidup
Rukun.
Pada tahun 1501 Luther memasuki Universitas Erfurt, suatu
universitas yang terbaik di Jerman pada masa itu. Di sini ia belajar filsafat
terutama filsafat Nominalis Occam dan theologia skolastika, serta untuk pertama
kalinya Luther membaca Alkitab Perjanjian Lama yang diketemukannya dalam
perpustakaan universitas tersebut. Orangtuanya menyekolahkan Luther pada
sekolah ini untuk persiapan memasuki fakultas hukum. Mereka menginginkan agar
anak mereka menjadi seorang ahli hukum.Pada tahun 1505 Luther menyelesaikan
studi persiapannya dan sekarang ia boleh memasuki pendidikan ilmu hukumnya.
Namun pada tanggal 2 Juni 1505 terjadi suatu peristiwa yang membelokkan seluruh
kehidupannya. Dalam perjalanan pulang dari Mansfeld ke Erfurt, tiba-tiba turun
hujan lebat yang disertai dengan guntur dan kilat yang hebat. Luther sangat
ketakutan. Ia merebahkan dirinya ke tanah sambil memohon keselamatan dari
bahaya kilat. Luther berdoa melalui perantara Santa Anna, yaitu orang kudus
yang dipercayai sebagai pelindung dari bahaya kilat sebagai berikut:
"Santa Anna yang baik, tolonglah aku. Aku mau menjadi biarawan.” Pada
tanggal 16 Juli 1505 ia memasuki biara Serikat Eremit Augustinus di Erfurt
dengan diiringi oleh sahabat-sahabatnya. Orangtuanya tidak turut mengantarkannya
karena mereka tidak menyetujui keputusan Luther tersebut.Di Universitas
Wittenberg, Luther mulai memberi kuliah tafsiran Kitab Mazmur, kemudian Surat
Roma, Galatia, dan Surat Ibrani. Sementara itu pergumulan rohaninya berjalan
terus, yaitu mencari Allah yang rahmani. Barangkali pada tahun 1514 Luther
menemukan jalan keluar dari pergumulannya itu. Ia menemukan pengertian yang
baru tentang perkataan-perkataan Paulus dalam Roma 1:16-17. Luther mengartikan
kebenaran Allah adalah tidak lain pada rahmat Allah, yang menerima orang-orang
yang berdosa serta berputus asa terhadap dirinya, tetapi yang menolak
orang-orang yang menganggap dirinya baik. Kebenaran Allah adalah sikap Allah
terhadap orang-orang berdosa yang membenarkan manusia berdosa karena kebenaran-Nya.
Tuhan Allah mengenakan kepada manusia berdosa, kebenaran Kristus dan dari sebab
itu Tuhan Allah memandang manusia berdosa sebagai orang-orang benar. Tentang
penemuannya itu, Luther menulis sebagai berikut: "Aku mulai sadar bahwa
kebenaran Allah tidak lain pada pemberian yang dianugerahkan Allah kepada
manusia untuk memberi hidup kekal kepadanya; dan pemberian kebenaran itu harus
disambut dengan iman. Injil-lah yang menyatakan kebenaran Allah itu, yakni
kebenaran yang diterima oleh manusia, dan bukan kebenaran yang harus
dikerjakannya sendiri. Dengan demikian Tuhan yang rahmani itu membenarkan kita
oleh rahmat dan iman saja. Aku seakan-akan diperanakkan kembali dan pintu
firdaus terbuka bagiku. Pandanganku terhadap seluruh Alkitab berubah sama
sekali karena mataku sudah celik sekarang". Luther menyampaikan
penemuannya itu di dalam kuliah-kuliahnya.
Dr.John Sung
Ia lahir dengan nama Sung Siong Geh pada tahun 1901 di sebuah desa
miskin di propinsi Fukien di Tiongkok Tenggara. Ayahnya pendeta Gereja Metodis.
Ibunya buruh tani. Mereka sekeluarga bertubuh lemah dan sering sakit.Pada usia
18 tahun Sung berlayar ke Amerika karena mendapat beasiswa . Ia belajar kimia
di Wesleyan University di Ohio. Untuk ongkos hidup ia bekerja sebagai pembersih
sampah dan pembersih mesin pabrik. Ia lulus sebagai mahasiswa nomor
satu.Sementara itu, studi Sung berjalan terus. Ia diterima di Ohio State
University. Program Master of Science ditempuhnya hanya dalam sembilan bulan.
Sesudah itu Sung mengambil program doktor. Ia lulus dengan gemilang dan menjadi
doktor ilmu kimia hanya dalam tiga semester. Semua surat kabar Amerika dan
Eropa mencatat rekor jenius ini. Banyak perusahaan raksasa menawarkan lowongan
kepada Sung.Sung menolak semua tawaran itu. Lalu ia masuk sekolah teologi Union
Theological Seminary. Dr. Henry Sloane Coffin seorang yang sangat liberal baru
saja menduduki jabatan sebagai rektor seminari itu.Dr. Sung menenggelamkan diri
dalam studi teologi liberalnya dengan segala kemampuan inteleknya. Pada tahun
itu ia memperoleh nilai-nilai tertinggi, namun berpaling dari Kekristenan sama
seperti ketika dulu ia mempelajari Buddhisme dan Taoisme. Ia mulai menyanyikan
kitab-kitab suci Budha dalam meditasi di kamarnya, dan berharap melalui
penyangkalan diri akan membawanya memperoleh damai sejahtera. Ia menulis,
”Jiwaku mengembara di padang gurun.”
SAULUS
Saulus dilahirkan di Tarsus, sebuah kota utama dari provinsi
Kilikia, terletak di sebelah timur Asia kecil. Di kota itu, dia terbiasa
melihat kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di lingkungan sekitar. Oleh karena
itu, tidak mengherankan jika di dalam tulisan-tulisannya, kita bisa menemukan
pantulan dari situasi hidup dan kejadian-kejadian di kota Tarsus. Misalnya,
kilatan cahaya yang menyilaukan yang dipantulkan oleh topi baja dan tombak
tentara Roma di siang terik daerah Laut Tengah. Pengalaman ini sepertinya
menjadi latar belakang ilustrasinya mengenai peperangan orang Kristen (2
Korintus 10:4). Selain itu, Paulus juga memakai ilustrasi tentang perahu yang
kandas (1 Timotius 1:19), tukang periuk (Roma 9:21), kemenangan (2 Korintus
2:14), untuk membandingkan kemah duniawi dalam kehidupan ini dengan suatu
tempat kediaman di surga -- suatu tempat kediaman kekal yang tidak dibuat oleh
tangan manusia (2 Korintus 5:1).
Paulus adalah warga negara Roma (Kisah Para Rasul 22:25, 28),
tetapi ia juga menyebut dirinya "orang Israel dari keturunan Abraham, dari
suku Benyamin" (Roma 11:1). Selain itu, Paulus adalah orang yang taat
terhadap hukum Taurat dan menyebut dirinya seorang Farisi (Filipi 3:5; Kisah
Para Rasul 23:6). Pendidikan keagamaannya berakar pada kepatuhan terhadap Hukum
Taurat, sebagaimana diterangkan oleh para rabi Yahudi. Sejak usia 5 tahun,
Paulus sudah dibiasakan untuk membaca Kitab Suci. Pada usia 10 tahun, dia
dibiasakan untuk mempelajari Misynah dan berbagai tafsiran tentang Hukum
Taurat, mendalami sejarah, adat-istiadat, dan bahasa bangsanya. Pada usia 13
tahun, dia diharapkan sudah bisa mempertanggungjawabkan ketaatannya pada Hukum
Taurat.Saulus dari Tarsus melewatkan masa mudanya di Yerusalem, di bawah
pimpinan Gamaliel -- salah seorang rabi Yahudi yang sangat termasyhur. Di sana,
ia dididik menurut hukum nenek moyangnya (Kisah Para Rasul 22:3). Sebagai calon
rabi, Saulus diwajibkan memiliki keterampilan tertentu, sehingga kedepannya dia
bisa mengajar tanpa membebani masyarakat. Paulus memilih industri yang khas
dari kota Tarsus, yaitu membuat tenda dari bulu domba. Kemahirannya dalam
membuat tenda inilah yang nantinya sangat bermanfaat dalam tugas-tugas
misinya.Setelah menyelesaikan masa belajarnya bersama Gamaliel, Paulus
kemungkinan kembali ke Tarsus selama beberapa tahun. Setelah itu, ia kembali ke
Yerusalem untuk menganiaya orang-orang Yahudi yang telah menerima ajaran Yesus,
orang Nazaret. Paulus sendiri tidak pernah bisa melupakan apa yang pernah ia
perbuat kepada orang-orang Yahudi, yang telah menerima ajaran Yesus (1 Korintus
15:9). Bahkan, ia sendiri menjuluki dirinya sebagai "penganiaya
jemaat" (Filipi 3:6; Galatia 1:13) dan orang "yang paling berdosa"
(1 Timotius 1:15), karena ia telah menganiaya Yesus dan para pengikut-Nya.
BAB 2
PERTOBATAN
MASTER FENG SHUI(Vachiravan Vanlaeiad)
Pertanyaan-pertanyaan ini menghantui saya. Suatu hari saat saya
melakukan survei ke pemakaman dan membaca tulisan-tulisan di batu nisan. Saya
melihat bahwa kebanyakan tertulis, “Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan
hidup. Barangsiapa yang percaya pada aku akan hidup, sekalipun dia mati; dan
barangsiapa yang hidup dan percaya padaku tidak akan pernah mati”; “Bagiku
hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”; dan “Tuhan adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku.” Saat membaca kalimat-kalimat itu saya tidak memahami
arti dari kata-kata itu dan saya juga tidak tahu bahwa ayat-ayat itu dari
Alkitab.Pertanyaan-pertanyaan itu saya simpan di dalam hati. Di waktu yang
bersamaan saya berusaha untuk mencari kebenaran apakah ilmu Feng Shui
benar-benar dapat memperkayakan orang. Saya mulai dengan mengamati bahwa
orang-orang yang datang berkonsultasi ke ahli Feng Shui adalah orang-orang kaya
karena tarif yang dipasang sangatlah tinggi (jika Feng Shui Master itu
terkenal). Saya sangat yakin bahwa tidak ada ahli Feng Shui yang dapat
memperkayakan orang karena mereka yang datang semuanya sudah kaya. Alasan
mengapa orang kaya berkonsultasi ke ahli Feng Shui adalah kerana mereka takut
jatuh miskin atau mau menjadi lebih kaya lagi. Seringkali yang berkonsultasi
adalah anggota keluarga dari orang kaya yang telah meninggal yang meminta untuk
menggali dan memindahkan kuburan leluhur mereka ke tempat lain untuk mengubah
keberuntungan mereka. Pertanyaan saya adalah mengapa sekalipun orang kaya itu
dikuburkan sesuai dengan prinsip-prinsip Feng Shui tapi keturunan mereka tetap
tidak kaya?Dari situ pemikiran saya juga berubah dan saya tidak lagi begitu
yakin akan kebenaran prinsip-prinsip Feng Shui. Tapi banyak orang yang masih
datang ke saya dan saya hanya membantu mereka untuk menyenangkan mereka. Tidak
lama setelah itu saya diminta untuk membantu di proyek pemakaman milik Gereja
Saphan Luang di daerah Nakhoin Pathom. Saya kaget melihat lokasi pemakaman itu
yang terletak di antara rel kereta api (di belakang) and persimpangan T (di
depan) yang menurut Feng Shui sangat tidak baik. Menurut ilmu Feng Shui, lokasi
itu akan membawa sial dan kemiskinan pada keturunan orang yang dimakamkan di
situ. Namun, setelah satu minggu bekerja di sana, saya melihat dari batu-batu
nisan di situ bahwa keturunan mereka yang dimakamkan di sana merupakan
orang-orang terkenal dan kaya di dalam masyarakat Thailand pada waktu itu.Fakta
ini membuat saya untuk bertanya kepada beberapa ahli Feng Shui yang terkenal
mengapa ilmu Feng Shui tidak berpengaruh ke atas orang Kristen? Kebanyakan dari
mereka memberitahu saya, “Karena mereka punya Tuhan!”
Saya juga punya kesempatan untuk menanyakan pada salah satu guru
yang paling ternama di Thailand mengapa orang-orang Kristen tetap baik-baik dan
bahagia sekalipun mereka tidak memperlakukan prinsip-prinsip Feng Shui seperti
mencari tahu tentang hari dan waktu yang membawa keuntungan; meramal nasib
berdasarkan bulan dan tahun lahir; atau berkonsultasi tentang Feng Shui. Guru
ini dengan enggan memberitahu saya, “Memiliki Tuhan mereka sudah cukup bagi
orang-orang Kristen!”Jawabannya membuat saya bingung dan saya berpikir, “Wah!
Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan semua yang telah kita pelajari dan
terapkan. Bagaimana dengan begitu banyak waktu yang kita pakai untuk menimba
pengetahuan tentang Feng Shui? Apa yang benar dan sejati – Feng Shui atau
Kekristenan?”Semakin saya memikirkan tentang hal ini, semakin saya ingin
mengenal Allah orang-orang Kristen; namun saya masih belum mempunyai kesempatan
untuk mengenalNya karena saya tidak tahu harus bermula dari mana! Saya tidak
tahu bagaimana untuk mengenalNya!Di pertengahan tahun 2005, saya menghadapi
banyak sekali tantangan dalam pekerjaan saya, sampai-sampai ada yang menyewa
pembunuh bayaran untuk menghabisi saya. Namun sekalipun saya sudah mengetahui
bahwa saya akan menghadapi hal yang tidak beruntung pada hari itu, saya
tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengubah nasib saya atau meringankan kesialan
saya.Saat saya tertekan karena tidak dapat menuntaskan permasalahan saya, saya
akan bermeditasi untuk mencari ketenangan agar dapat menemukan solusi, namun
sia-sia. Di waktu itu saya diberi sebuah buku berjudul, “Kuasa kehidupan” yang
berisi kesaksian orang-orang Kristen di Thailand dari setiap lapisan
masyarakat.Pada awalnya, saya tidak mempercayai apa yang tertulis dalam buku
itu. Bagaimanapun, karena saya sudah seperti orang yang terjepit tanpa ada
jalan keluar atau solusi, saya pun membuka buku itu. Saya tiba pada kalimat
yang berkata, “…jika kita tidak mengakui dosa-dosa kita pada Allah, apa yang
akan terjadi dengan hidup kita?” Entah mengapa, tiba-tiba saya menyadari bahwa
saya adalah orang yang sangat berdosa karena telah melakukan banyak hal yang
menjijikkan.Di waktu itu juga saya mengakui semua dosa-dosa yang telah saya
lakukan dan berkata pada Tuhan, “Saya orang berdosa. Saya meminta kesempatan
dari Engkau untuk menjadi orang baik dan menerima hidup yang baru.” Setelah doa
itu, saya merasa dihibur secara spiritual dan mental.
Anggota komite tempat pemakaman selalunya melakukan kunjungan
kerja sebulan sekali pada hari Sabtu ke tempat saya bertugas. Di bulan Juli
tahun 2005 itu saya tidak sabar menanti kunjungan mereka. Pada hari itu entah
mengapa Pendeta Wirat Wongsantichon menghadiahkan saya sebuah Alkitab. Saya
bertanya mengapa dia memberi saya kado dan jawabannya adalah, “Saya tidak
tahu!” Saat kami makan siang bersama, saya membatin, “Mengapa tidak ada
yang mengundang saya ke gereja?” Belum lama setelah itu, Penatua Tawee Suwatpanit
menoleh ke saya dan berkata, “Preecha, Anda seharusnya datang ke gereja
setidaknya satu kali.” Langsung saya menjawab bahwa saya akan ke gereja
keesokan harinya (hari Minggu).
MARTIN LUTHER
Pada tahun 1505 Luther menyelesaikan studi persiapannya dan
sekarang ia boleh memasuki pendidikan ilmu hukumnya. Namun pada tanggal 2 Juni
1505 terjadi suatu peristiwa yang membelokkan seluruh kehidupannya. Dalam
perjalanan pulang dari Mansfeld ke Erfurt, tiba-tiba turun hujan lebat yang
disertai dengan guntur dan kilat yang hebat. Luther sangat ketakutan. Ia
merebahkan dirinya ke tanah sambil memohon keselamatan dari bahaya kilat.
Luther berdoa melalui perantara Santa Anna, yaitu orang kudus yang dipercayai
sebagai pelindung dari bahaya kilat sebagai berikut: "Santa Anna yang
baik, tolonglah aku. Aku mau menjadi biarawan".Pada tanggal 16 Juli 1505
ia memasuki biara Serikat Eremit Augustinus di Erfurt dengan diiringi oleh
sahabat-sahabatnya. Orangtuanya tidak turut mengantarkannya karena mereka tidak
menyetujui keputusan Luther tersebut.Di dalam biara, Luther berusaha untuk
memenuhi peraturan-peraturan biara melebihi para biarawan lainnya. Ia banyak
berpuasa, berdoa, menyiksa diri; sehingga nampaknya Luther lah yang paling
saleh dan rajin di antara semua para biarawan. Ia mengaku dosa di hadapan imam
sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu. Pada setiap waktu ibadah doa, Luther
mengucapkan 27 kali Doa Bapa Kami dan Salam Maria. Luther membaca Alkitab
dengan rajin dan teliti. Semua itu diperbuatnya dalam rangka untuk mencapai
kepastian tentang keselamatannya. Sebenarnya Luther mempunyai pergumulan yang
berat, yaitu bagaimana Luther memperoleh seorang Allah yang rahmani. Gereja
mengajarkan bahwa Allah adalah seorang hakim yang akan menghukumkan orang yang
tidak benar dan melepaskan orang yang benar. Luther merasa bahwa tidak mungkin
ia menjadi orang yang benar. Ia pasti mendapat hukuman dari Allah yang akan
bertindak sebagai hakim itu. Ia telah menjadi biarawan namun di biarapun
pergumulan rohani itu tidak selesai. Pergumulan rohani ini diceritakannya
kepada pimpinan biara di Erfurt, yaitu Johann von Staupitz. Johann von Staupitz
menasihati agar Luther tidak memikirkan apakah ia diselamatkan atau tidak. Yang
penting adalah percaya kepada rahmat Kristus dan memandang pada luka-luka
Kristus.Sementara Luther bergumul mencari Allah yang rahmani itu, pada tanggal
2 Mei 1507 Luther ditahbiskan menjadi imam. Orangtuanya serta beberapa
sahabatnya hadir pada upacara pentahbisan tersebut, serta menerima Sakramen
Ekaristi yang pertama kali yang dilayani oleh Martin Luther. Johann von
Staupitz mengirim Luther untuk belajar theologia di Wittenberg sambil mengajar
filsafat moral di sana. Itulah sebabnya Luther dipindahkan ke biara Augustinus
di Wittenberg pada tahun 1508, namun pada tahun berikutnya ia kembali lagi ke
Erfurt untuk mengajar dogmatika.Di biara Erfurt, Luther mendapat kepercayaan
dari pimpinan biara di Jerman untuk membahas soal peraturan-peraturan
serikatnya di Roma pada tahun 1510. Luther sangat gembira, karena dengan demikian
ia akan berhadapan muka dengan Bapa Suci di Roma, serta berziarah ke
tempat-tempat suci dan berdoa di Tangga Pilatus (Scala Santa) untuk pembebasan
jiwa kakeknya dari Api Penyucian.
SAULUS
Setelah kematian Stefanus, yang mana Saulus berperan sebagai salah
satu algojo, Saulus berusaha membinasakan jemaat Tuhan dan memasuki rumah demi
rumah, menyeret laki-laki dan perempuan ke luar, dan menyarankan mereka untuk
dimasukkan ke dalam penjara (Kisah Para Rasul 8:3). Karena penganiayaan ini,
murid Kristus tersebar sampai ke seluruh pelosok (Kisah Para Rasul 8:4).
Mengetahui hal itu, ia memutuskan untuk melakukan pengejaran terhadap para
murid Kristus yang tercerai-berai itu. Salah satunya ke Damsyik, dengan membawa
pasukan dan surat kuasa yang memberinya kekuasaan untuk menangkap dan membawa
siapa pun (Kisah Para Rasul 9:2).Dalam perjalanan menuju Damsyik, suatu
peristiwa penting terjadi. Dalam suatu kilatan cahaya yang terang-benderang,
Saulus melihat semua kebanggaan dan keangkuhan dirinya dilucuti, dan mendapati
dirinya hanya sebagai penganiaya Mesias beserta umat-Nya. Di hadapan Kristus yang
hidup, Saulus menyerah. Ia mendengar ada suara yang berkata, "Akulah Yesus
yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan
dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat." (Kisah Para Rasul 9:5-6)
Sejak peristiwa itu, selama 3 hari ia tidak bisa melihat, tidak makan dan minum
(Kisah Para Rasul 9:9). Ananias, seorang murid Tuhan disuruh untuk menumpangkan
tangan ke atas Saulus, dan seketika itu Saulus bisa melihat kembali. Mulai saat
itu namanya berubah menjadi Paulus.
Dr.john sung
Dr. Sung menenggelamkan diri dalam studi teologi liberalnya dengan
segala kemampuan inteleknya. Pada tahun itu ia memperoleh nilai-nilai
tertinggi, namun berpaling dari Kekristenan sama seperti ketika dulu ia
mempelajari Buddhisme dan Taoisme. Ia mulai menyanyikan kitab-kitab suci Budha
dalam meditasi di kamarnya, dan berharap melalui penyangkalan diri akan
membawanya memperoleh damai sejahtera. Ia menulis, ”Jiwaku mengembara di padang
gurun.”
Akhirnya, pada tanggal 10 Februari 1927 ia mengalami pertobatan
sejati. Ia berlari sambil bersorak dan memuji Tuhan sambil berkeliling asrama
itu. Ia mulai berbicara kepada setiap orang tentang kebutuhan mereka akan
Kristus, termasuk kepada teman-teman sekelasnya dan para pengajar di Seminari
itu. Rektor Seminari itu berpikir bahwa ia telah kehilangan kesadarannya karena
usaha belajarnya yang terlalu dipaksakan, dan mengalami psikopat dan mereka
memasukkannya ke rumah sakit jiwa.Selama 193 hari di rumah sakit itu ia
menelaah 1.189 pasal Alkitab dari Kejadian 1 sampai Wahyu 22 sebanyak 40 kali
dengan 40 sudut eksegese yang berbeda. Ia keluar rumah sakit sambil membawa 40
naskah eksegese dalam bahasa Inggris dan mandarin.
BAB 3
KETELADANAN BAGI ORANG PERCAYA
MASTER FENG SHUI(Vachiravan Vanlaeiad)
Jika Anda adalah anak-anak Allah, janganlah khawatir tentang
kehidupan atau masa depan Anda. Feng Shui maupun bintang-bintang di langit
tidak ada pengaruh atas Anda karena Allah maha Kuasa memimpin dan mengarahkan
hidup Anda. Dia adalah Tuan atas kehidupan Anda. Kita hanya harus mempercayai
Tuhan.
MARTIN LUTHER
Jika kita mengetahui itu salah dan bertentangan dengan Allah kita
harus bisa menolak dan menentang hal tersebut karena jika kita sudah mengetahui
itu salah dan membiarkan nya kita sama saja berdosa karena Tuhan mengajarkan
kita kalau kita harus menjadi terang jadi kita harus bisa menolak dan menentang
yang salah. Kita juga harus menjadi garam didalam dunia ini. Kita tidak boleh
takut untuk melakukan suatu apapun jika apa yang kita lakukan benar dan
berkenan dihadapan Tuhan.
Dr.john sung
Kita tidak harus mempunyai kelebihan untuk menyembah Tuhan Dr john
sung bilang bahwa dia bisa kalah dengan semua orang hebat tapi ia bisa menang
waktu menyembah tuhan ”Hanya
ada satu hal di mana aku melebihi mereka: yaitu dalam melayani Tuhan dalam
setiap kekuatanku”. Tidak suatu apapun yang dapat menghentikan kita untuk
menyembah dan memuji Tuhan.
SAULUS
Kita harus memberitakan injil kepada orang yang belum mengenal
Tuhan Yesus yang belum tau juruselamat. Sebagai pengikut kristus kita harus
menjadi saksi firman Tuhan. Jika bukan kita yang melakukan, siapa lagi.
Penutupan
Apa yang kita baca dari sini ,kita bisa mengetahui bahwa
pertobatan itu tidak segampang apa yang kita pikirkan kita harus melewati
banyak proses agar kita bisa mendapat kan pertobatan itu dan sesudah kita
bertobat kita juga harus mulai dengan awal yang baru kita harus mengulang atau
lahir baru kita harus bisa tau apa yang Tuhan inginkan dari kita karena kita
sebelum dilahirkan tuhan sudah tahu bahwa kita mempunyai tujuan didalam dunia
ini ,apa yang dibaca bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari hari kita
memang manusia biasa tapi dengan Tuhan apapun pasti bisa. Tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan Yesus Kristus.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar